Selasa, 25 Oktober 2016

Jawaban Problematika Pemanfaaatan Sumer Daya Alam

Indonesia merupakan Negara yang memiliki begitu banyak kekayaan sumber daya alam nya. Zamrud Khatulistiwa, Negeri Surga Ratna Mutu Manikam, Negara Megabiodiversity, dan beberapa julukan lainnya sering kali diucapkan orang ketika melihat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Bangsa Indonesia ini.

Keberaneka ragaman kayaan Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia ini merupakan aset bagi pembangunan nasional yang menghasilkan produk dan jasa baik untuk pangan, sandang, papan, obat-obatan, maupun ekowisata. Oleh karena itu, konsep pemanfaatan sumber daya yang berkelangsungan dan ramah lingkungan harus menjadi landasan agar anak cucu kita nanti dapat menikmati juga kekayaan sumber daya alam seperti yang kita nikmati sekarang.

Celakanya, banyak perusahaan-perusahaan yang akhirnya memanfaatkan atau bersembunyi dibalik kebijakan pemerintah mengenai pemanfaatan hutan dan sumber daya alam ini. Kesesatan pemikiran, dan cara pandang yang menjadikan SDA sebagai aset yang dieksploitasi untuk membiayai pembangunan  tanpa memikirkan aspek kepentingan masyarakat. ampaknya muncul berbagai macam persoalan yang tak kunjung selesai.

Perubahan iklim, pemanasan global, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana lain seolah susul menyusul tanpa jeda. Semua itu diakibatkan kerakusan manusia dalam mengeksploitasi SDA yang dimiliki. Oleh karena itu, pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan menjadi satu-satunya jawaban dari berbagai permasalahan tersebut.

Kita dapat mencontoh kepada Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Batin III Ulu, Provinsi Jambi. Masyarakat yang ada disana sampai sekarang mengajarkan pemanfaatan SDA dengan cara yang Arif tanpa mengakibatkan permasalahan pemanasan global, perubahan iklim, maupun bencana yang lainnya.

Mereka memelihara hutan sebagai benteng untuk menjaga persahabatan dengan lingkungan, menggunakan air sungai untuk mengairi sawah dan menghasilkan listrik, juga pemanfaatan tanaman sekitar dengan cara yang ramah lingkungan sebagai sumber mata pencaharian. Hutan nya yang dijaga dapat bermanfaat sebagai ekosistem makhluk hidup lainnya. Tanaman yang ada didesa ini seperti pohon karet, durian, dukuh, jengkol, petai, selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Namun juga berfungsi sebagai penahan longsor, peredam banjir, dan pengatur tata air tanah.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang mengutamakan kearifan seperti yang dicontohkan di Desa ini sebaiknya menjadi suatu pelajaran bagi kita agar dapat meniru keberhasilan yang telah dirasakan di Desa Lubuk Beringin ini. Dimana masyarakat berteman dan memanfaatkan SDA yang ada dengan baik tanpa berlebihan atau bahkan merusaknya.



Kelapa Sawit dan Lingkungan

Kelapa sawit adalah salah satu tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Sabun, shampo, pasta gigi, minyak goreng, dan sabun cuci piring adalah beberapa contoh hasil dari produk yang banyak mengandung minyak kelapa sawit. 

Minyak sawit semakin banyak diminati karena murah dan memiliki produktivitas tertinggi perhektarnya dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak bunga rapa. Selain karena murah dan memiliki produktivitas yang tinggi, begitu banyak nya manfaat minyak kelapa sawit ini mengakibatkan tinggi nya permintaan dunia terhadap minyak kelapa sawit. Bahkan 70% hasil kelapa sawit di Indonesia di ekspor untuk dijadikan produk rumah tangga, dan hanya 30% yang digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

Perkebunan kelapa sawit memang menghasilkan keuntungan besar dalam sektor ekonomi, namun permintaan tinggi kelapa sawit juga membawa ancaman serius bagi lingkungan. Peningkatan pertumbuhan ladang kelapa sawit yang tidak bertanggung jawab menyebabkan konsekuensi yang berakibat buruk bagi lingkungan seperti banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Faktanya, faktor utama penyebab kerusakan hutan alam adalah akibat dari perluasan lahan kelapa sawit. Penggundulan hutan akibat perluasan kelapa sawit telah mencapai 300.000 HA pada jangka tahun 2009 - 2011. Hal ini juga menyumbang 20% dari total emisi gas kaca yang menjadi faktor utama perubahan iklim secara ekstrim dan menyebabkan temperatur bumi meningkat. 

Pada akhirnya permasalahan tersebut mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan, kelaparan, pemanasan global, peningkatan permukaan air laut, dan punah nya satwa liar yang tempat tinggal nya telah diambil oleh manusia seperti harimau sumatra yang jumlah nya terus berkurang.

walaupun begitu banyak manfaat yang ada pada tumbuhan kelapa sawit, tetapi tentu kita tidak ingin apa yang kita nikmati sekarang malah justru bersumber dari hal yang dapat membahayakan diri kita sendiri dan satwa lain yang dilindungi bukan? sekarang bukan waktunya untuk kita berdiam. Sekarang saatnya kita rapatkan barisan untuk melindungi hutan, satwa, dan diri kita sendiri. Kobarkan semangat mu. Aauumm!!






Comments system

Disqus Shortname