TUGAS IBD UG
Tujuan Hidup Ku..
Setiap manusia yang dilahirkan harus memiliki
tujuan yang ingin diraih dalam hidupnya. Selain tujuan utama untuk beribadah
kepada tuhan dan mengharap syurga nya, manusia juga harus memiliki sebuah
tujuan, cita-cita atau harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Seseorang
yang tidak memiliki tujuan atau harapan dalam hidupnya dia tidak akan mencapai
sesuatupun dalam hidupnya.
Tujuan, harapan, dan cita-cita itulah yang
nantinya akan menjadi hal yang akan kita perjuangkan. Tentunya tidak akan mudah begitu saja didapatkan,
butuh kerja keras, strategi, dan motivasi yang sangat kuat. Tidak sedikit orang
yang menyerah dalam mengejar tujuan. Oleh karena itu mengenal tujuan kita
adalah langkah pertama untuk menuju suatu kesuksesan. Berikut adalah pengalaman saya dalam menemukan tujuan hidup saya.
Saat masa sd saya adalah seseorang murid
biasa. Saya dipandang sebelah mata oleh teman-teman saya saat itu akibat postur
tubuh saya yang gendut. saya tidak diajak main disaat teman-teman saya dengan
seru nya bermain permainan benteng, galasin, dll. Saat itu teman-teman saya
meremehkan saya, memandang kecil saya. Banyak perlakuan semena-mena dating dari
teman-teman saya. Akibatnya orang tua saya adalah salah satu orang tua yang
paling sering datang kesekolah. Itu semua karena saya sering mengadukan
perlakuan teman-teman saya terhadap saya. saat sd saya hanya memiliki 1 sahabat
teman saya bermain, namanya Dicky. Saat sd badan saya gendut dan akhirnya orang
tua saya memasukan saya ke sebuah club bulutangkis agar saya dapat bergerak.
Nama club nya adalah BRBC (BOEANA RAYA BADMINTON CLUB). Saya dan dicky memiliki hobi yang sama yaitu
bermain bulutangkis.
Pada masa SMP. Tubuh saya tetap gempal. Saya
dan Dicky masuk ke smp yang sama, kita naik sepedah berdua ke smp. Dia selalu menjemput
kerumah saya. saat itu dicky mulai bertemu dan bermain dengan teman-teman baru.
Saya kesepian saat itu. Saya adalah murid baik-baik. Dan murid baik-baik
seringkali di pandang culun atau cupu. Akhirnya saya mulai mencoba mengikuti
latihan beladiri untuk melindungi diri saya sendiri. Saya tidak mau bergantung
pada orang tua lagi pada saat smp. Saat itu beladiri yang saya ambil adalah
taekwondo. Jadi disamping bulutangkis, saya juga mengikuti taekwondo.
Taekwondo dan bulutangkis adalah 2 hal yang mampu
menyalurkan energi saya. Bukan saja latihan nya yang cukup berat sehingga membuat badan saya terasa bugar, tapi banyak
hal lain yang saya dapatkan dari Bulutangkis dan Taekwondo seperti interaksi
kepada teman-teman, sportifitas, kesabaran, dll. Itu semua dapat menghibur saya
dalam melewati masa sd dan smp saya yang cukup hampa.
Pada masa SMA, saya dan dicky berpisah
sekolah. Dia memilih meneruskan ke sekolah menengah kejuruan dan mengambil
T.mesin sementara saya masuk ke salah satu sekolah menengah atas di kota saya.
Saya memulai cerita di SMA ini dengan penuh suka duka. Saya tidak memiliki
teman disini. Terlebih saya adalah tipical orang yang pendiam, cukup sulit
untuk saya menemukan teman baru. Di SMA ini saya tetap berlatih taekwondo dan
bulutangkis. Dua hal ini lah yang mengisi kehampaan saya.
Saya bertemu dengan wahab, ichsan, dan
Stephanie di awal cerita saya di sma dikelas X. Mereka adalah sobat-sobat saya
selama di sma. MARS, adalah sebutan kita berempat untuk menyebut diri kita. Itu
adalah singkatan dari inisial kita. Di kelas ini saya juga mendapat pandangan
sebelah mata dari teman-teman. Di kelas itu terdapat kubu-kubu. Kubu anak gaul,
kubu anak kocak, kubu anak cupu. Saya dan sohib-sohib saya itu termasuk ke kubu
yang dianggap cupu. Setahun masa dikelas X pun berakhir.
Dikelas XI saya memilih jurusan ipa, saya
berpisah dengan ichsan Karena beda kelas dan Stephanie yang memilih jurusan ips.
Saya masih sekelas dengan wahab. Dikelas XI ini saya mengalami kecelakaan
motor, saat saya ingin berangkat les ada ibu-ibu keluar dari gang dengan
tiba-tiba. Saya tidak sempat untuk menghindar, terjadi lah tabrakan. Singkat
cerita orang yang tertabrak ini ingin memeras uang dari keluarga saya, setiap
malam rumah saya didatangi keluarga mereka. Saat itu saya tidak dapat berbuat
apa-apa. Saya merasa lemah, dan tidak mampu melakukan apa-apa. Masalah itu pun
berlalu menyisakan memori buruk tentang orang-orang yang mencoba memanfaatkan
orang yang dalam keadaan sempit.
Dikelas XI ini saya menemukan cinta saya, berawal
dari sebuah tatapan dan senyuman dan terus berlanjut sampai sebuah hubungan.
kisah cinta berlangsung secara rumit. Di kelas ini juga saya mengalami
penurunan prestasi yang merosok jauh. Meski mendapat perlakuan yang sama di
kelas ini,. Tapi saya tertinggal dalam masalah pelajaran. Teman-teman saya
memandang sebelah mata saya di bidang pelajaran. rasa menyesal akan kesalahan
diri, rasa kemalasan yang membuat saya terus meratapi kegagalan saya.
Dikelas XII, mungkin dikelas ini saya sedikit
lebih baik. Hasil dari olahraga yang saya geluti kurang lebih 6 tahun ini
membuahkan hasil. Badan yang tadinya gemuk, sedikit demi sedikit kurus. Di
kelas ini saya dijuluki atlet. Mungkin Karena postur saya yang cukup bagus saat
itu, dan fisik saya yang lumayan baik.Namun dikarenakan latihan yang begitu
intens. Hampir sehari 2 atau 3 kali saya
latihan dalam sehari, itu berimbas dengan nilai saya tetap merosok. Tapi
dikelas ini saya diperkenalkan oleh kasih sayang tuhan. Saya mulai lebih
mendalami agama dikelas ini. Mungkin dikarenakan teman-teman sekitar saya
berlatar belakang rohis, saya jadi termotivasi untuk beribadah.
Saking giat nya beribadah dikelas XII ini,
saya mengeluarkan statement atau pemikiran yang biasa orang awam pikirkan. Saya
ingin membuktikan, apakah tuhan akan membantu umat nya yang rajin beribadah
atau tidak. Oleh karena itu kebanyakan waktu yang ada saya manfaatkan untuk
beribadah. Padahal dikelas 3 ini adalah penentuan nilai UN dan tes SBMPTN.
Karena fokus beribadah saya berhenti semua
latihan, saya juga mengikuti bimbel untuk menopang kemampuan belajar saya.
namun tetap hasil yang saya dapatkan masih kurang. Terlebih cinta saya membuat
kelompok belajar dengan teman laki-lakinya yang lain. Saya merasa sangat
dihianati. Mungkin karena kebodohan saya ini jadi cinta saya ini lebih memilih
belajar dengan orang yang lebih pintar dari saya. Setiap pulang sekolah mereka
bertemu untuk membahas soal-soal sbmptn atau un. Hati saya benar sakit saat
itu, sampai saya tidak bisa berkata-kata… ini semua karena kebodohan yang saya
pelihara.
Setelah itu UN, dan SBMPTN. Nilai saya hancur.
Benar benar hancur. Saya mengecewakan semua orang. Semua ibadah saya selama ini
masih kurang untuk membuat saya diterima di perguruan tinggi. Hasil UN saya pun
jelek, alhasil cita-cita saya dari kecil dulu untuk menjadi seorang tentara
gagal. Tapi saya tidak bersedih hati, karena itulah kemampuan saya, dan saya
bangga sudah jujur terhadap diri saya sendiri.
Cinta saya masuk tekkom ipb, saya masuk
t.elektro gundar. Tekkom ipb, terlalu banyak laki-laki dibandingkan perempuan.
Ini yang membuat saya cemburu. Saya merasa tidak nyaman bila dia di dekat
laki-laki lain. Laki-laki yang lebih pintar dari saya, yang lebih tampan, lebih
maco dari saya. saya merasa terusik dengan dia masuk jurusan itu.
Karena jarak yang cukup jauh antara kampus nya
dengan rumah nya. Dia memutuskan untuk ngekos di dekat kampus nya. Semakin
menambah hati saya resah. Seringkali dia meminta bantuan saya tetapi saya
kurang cepat tanggap. Sempat sesekali dia jatuh dari motor, dan akhirnya teman
laki-laki nya lah yang memboncengi dia sampai rumah dari kampus. Betapa
sakitnya mengetahui hal itu, saya merasa tidak mampu menjaga dia. Begitu lemah
nya saya.
Sampai suatu saat dia ingin beli sebuah
kacamata, saya sudah survey ke segala tempat yang saya tau, tapi harga nya
begitu mahal untuk saya. saya tidak mampu untuk membelikan nya sebuah kacamata.
Saya merasa amat tidak mampu, tidak dapat berbuat apa-apa.
Sampai akhirnya terlalu banyak masalah yang
kita hadapi. Kisah selama 2 tahun lebih pun kandas begitu saja. Semakin saya
mengerti agama, saya berusaha meninggalkan dia untuk bentuk taat kepada Allah.
Ya itulah kehidupan, yang kita sukai belum tentu yang terbaik untuk kita.
Kenangan tinggal lah kenangan. Mungkin sebuah pembelajaran.
Begitulah kehidupan saya. kehidupan singkat
selama 17 tahun ini yang penuh dengan rasa sakit hati dan pandangan sebelah
mata dari banyak orang. Merasakan ejekan bukan lagi hal yang aneh. Saya sudah
merasakan gagal nya cinta, pahitnya kebodohan, ketidak mampuan, kelemahan, dan
berbagai macam rasa penyesalan
lain nya. Tentu saya ingin menjadi orang yang lebih baik
dari ini.
Akhirnya saya membuat konsep hidup saya, saya
mulai mencoba menata jadwal saya kembali..Saya mengatur kehidupan saya untuk
menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya tidak mau berada di tempat
penghinaan yang sama. Saya ingin berubah. Saya sudah merasakan kegagalan, saya
ingin merasakan kemenangan. Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan pengecut.
Bukan orang bodoh. Bukan orang lemah.
Saya sudah pernah merasakan pahitnya itu
semua, sehingga kelak jika saya sukses nanti. Saya berusaha semampu saya,
semaksimal mungkin untuk tidak memandang sebelah mata seseorang. Saya ingin
menjadi pribadi yang kuat, pintar, dan Rabbani. Karena dengan kekuatan saya
dapat melindungi orang-orang yang lemah dan terzalimi, saya tidak ingin mengecewakan orang yang
meminta bantuan saya. Dengan pintar saya tidak akan mudah
tertipu, saya dapat bersaing dengan orang-orang lain, saya dapat berbagi ilmu
dan mencari rizki untuk membantu orang-orang miskin. Dan dengan menjadi pribadi yang
Rabbani saya akan selalu dekat dengan Allah, akan selalu taat padanya, dan
insyaa Allah selalu dalam bimbingan nya.
Itulah asal kenapa
saya ingin merubah awal langkah saya dengan sebuah visi yang cukup berat dalam
hidup ini. 3 hal sekaligus yang ingin saya dapatkan yaitu kuat, pintar, dan Rabbani.
Karena dalam praktik nya ketiga hal ini tidak dapat di hindarkan. Sebagai contoh
nya saja, orang yang hanya memiliki kekuatan dia akan berakhir dengan menindas
orang yang lemah. Orang yang hanya memiliki kepintaran, dia dapat memanfaatkan
kepintaran nya dengan menipu orang lain. Orang yang memiliki pemahaman agama saja
tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak memiliki daya untuk berjuang. Tetapi apabila
ketiga hal ini disatukan. Seseorang yang kuat, cerdas, dan Rabbani.. Insya
Allah akan menghasilkan seseorang pemimpin yang hebat. Yang kuat walau dalam
desakan orang-orang jahat, yang tidak dapat dikelabui oleh orang-orang yang ingin
menjatuhkan, dan berakhlak baik karena selalu terbimbing oleh Allah.
Itu adalah mimpi saya,
dan saya akan selalu berusaha untuk menjadikan itu semua menjadi nyata. Dedikasi,
keringat, dan air mata akan selalu menemani saya dalam langkah-langkah saya
kedepan dalam mengejar visi atau tujuan hidup saya ini.
Kesimpulan : dalam hidup ini kita harus memiliki sebuah tujuan untuk dicapai. cerita diatas adalah bagaimana kisah saya menemukan tujuan hidup saya. Setiap pribadi adalah spesial, setiap pribadi adalah unik. Oleh karena itu pikirlah sejenak untuk merangkai masa depan. if you don't step forward, you will always in the same place. maka setelah menemukan tujuan hidup anda, kejarlah dengan sungguh-sungguh. If you don't go after you know what you want, you will never have it. so, Give it all, or expect nothing.