Minggu, 06 Maret 2016

TAMBAHAN NILAI (I) - TUGAS IBD UG

TUGAS IBD UG



Tujuan Hidup Ku..


Setiap manusia yang dilahirkan harus memiliki tujuan yang ingin diraih dalam hidupnya. Selain tujuan utama untuk beribadah kepada tuhan dan mengharap syurga nya, manusia juga harus memiliki sebuah tujuan, cita-cita atau harapan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Seseorang yang tidak memiliki tujuan atau harapan dalam hidupnya dia tidak akan mencapai sesuatupun dalam hidupnya.

Tujuan, harapan, dan cita-cita itulah yang nantinya akan menjadi hal yang akan kita perjuangkan. Tentunya  tidak akan mudah begitu saja didapatkan, butuh kerja keras, strategi, dan motivasi yang sangat kuat. Tidak sedikit orang yang menyerah dalam mengejar tujuan. Oleh karena itu mengenal tujuan kita adalah langkah pertama untuk menuju suatu kesuksesan. Berikut adalah pengalaman saya dalam menemukan tujuan hidup saya.

Saat masa sd saya adalah seseorang murid biasa. Saya dipandang sebelah mata oleh teman-teman saya saat itu akibat postur tubuh saya yang gendut. saya tidak diajak main disaat teman-teman saya dengan seru nya bermain permainan benteng, galasin, dll. Saat itu teman-teman saya meremehkan saya, memandang kecil saya. Banyak perlakuan semena-mena dating dari teman-teman saya. Akibatnya orang tua saya adalah salah satu orang tua yang paling sering datang kesekolah. Itu semua karena saya sering mengadukan perlakuan teman-teman saya terhadap saya. saat sd saya hanya memiliki 1 sahabat teman saya bermain, namanya Dicky. Saat sd badan saya gendut dan akhirnya orang tua saya memasukan saya ke sebuah club bulutangkis agar saya dapat bergerak. Nama club nya adalah BRBC (BOEANA RAYA BADMINTON CLUB).  Saya dan dicky memiliki hobi yang sama yaitu bermain bulutangkis.

Pada masa SMP. Tubuh saya tetap gempal. Saya dan Dicky masuk ke smp yang sama, kita naik sepedah berdua ke smp. Dia selalu menjemput kerumah saya. saat itu dicky mulai bertemu dan bermain dengan teman-teman baru. Saya kesepian saat itu. Saya adalah murid baik-baik. Dan murid baik-baik seringkali di pandang culun atau cupu. Akhirnya saya mulai mencoba mengikuti latihan beladiri untuk melindungi diri saya sendiri. Saya tidak mau bergantung pada orang tua lagi pada saat smp. Saat itu beladiri yang saya ambil adalah taekwondo. Jadi disamping bulutangkis, saya juga mengikuti taekwondo.

Taekwondo dan bulutangkis adalah 2 hal yang mampu menyalurkan energi saya. Bukan saja latihan nya yang cukup berat sehingga  membuat badan saya terasa bugar, tapi banyak hal lain yang saya dapatkan dari Bulutangkis dan Taekwondo seperti interaksi kepada teman-teman, sportifitas, kesabaran, dll. Itu semua dapat menghibur saya dalam melewati masa sd dan smp saya yang cukup hampa.

Pada masa SMA, saya dan dicky berpisah sekolah. Dia memilih meneruskan ke sekolah menengah kejuruan dan mengambil T.mesin sementara saya masuk ke salah satu sekolah menengah atas di kota saya. Saya memulai cerita di SMA ini dengan penuh suka duka. Saya tidak memiliki teman disini. Terlebih saya adalah tipical orang yang pendiam, cukup sulit untuk saya menemukan teman baru. Di SMA ini saya tetap berlatih taekwondo dan bulutangkis. Dua hal ini lah yang mengisi kehampaan saya.

Saya bertemu dengan wahab, ichsan, dan Stephanie di awal cerita saya di sma dikelas X. Mereka adalah sobat-sobat saya selama di sma. MARS, adalah sebutan kita berempat untuk menyebut diri kita. Itu adalah singkatan dari inisial kita. Di kelas ini saya juga mendapat pandangan sebelah mata dari teman-teman. Di kelas itu terdapat kubu-kubu. Kubu anak gaul, kubu anak kocak, kubu anak cupu. Saya dan sohib-sohib saya itu termasuk ke kubu yang dianggap cupu. Setahun masa dikelas X pun berakhir.

Dikelas XI saya memilih jurusan ipa, saya berpisah dengan ichsan Karena beda kelas dan Stephanie yang memilih jurusan ips. Saya masih sekelas dengan wahab. Dikelas XI ini saya mengalami kecelakaan motor, saat saya ingin berangkat les ada ibu-ibu keluar dari gang dengan tiba-tiba. Saya tidak sempat untuk menghindar, terjadi lah tabrakan. Singkat cerita orang yang tertabrak ini ingin memeras uang dari keluarga saya, setiap malam rumah saya didatangi keluarga mereka. Saat itu saya tidak dapat berbuat apa-apa. Saya merasa lemah, dan tidak mampu melakukan apa-apa. Masalah itu pun berlalu menyisakan memori buruk tentang orang-orang yang mencoba memanfaatkan orang yang dalam keadaan sempit.
Dikelas XI ini saya menemukan cinta saya, berawal dari sebuah tatapan dan senyuman dan terus berlanjut sampai sebuah hubungan. kisah cinta berlangsung secara rumit. Di kelas ini juga saya mengalami penurunan prestasi yang merosok jauh. Meski mendapat perlakuan yang sama di kelas ini,. Tapi saya tertinggal dalam masalah pelajaran. Teman-teman saya memandang sebelah mata saya di bidang pelajaran. rasa menyesal akan kesalahan diri, rasa kemalasan yang membuat saya terus meratapi kegagalan saya.

Dikelas XII, mungkin dikelas ini saya sedikit lebih baik. Hasil dari olahraga yang saya geluti kurang lebih 6 tahun ini membuahkan hasil. Badan yang tadinya gemuk, sedikit demi sedikit kurus. Di kelas ini saya dijuluki atlet. Mungkin Karena postur saya yang cukup bagus saat itu, dan fisik saya yang lumayan baik.Namun dikarenakan latihan yang begitu intens.  Hampir sehari 2 atau 3 kali saya latihan dalam sehari, itu berimbas dengan nilai saya tetap merosok. Tapi dikelas ini saya diperkenalkan oleh kasih sayang tuhan. Saya mulai lebih mendalami agama dikelas ini. Mungkin dikarenakan teman-teman sekitar saya berlatar belakang rohis, saya jadi termotivasi untuk beribadah.

Saking giat nya beribadah dikelas XII ini, saya mengeluarkan statement atau pemikiran yang biasa orang awam pikirkan. Saya ingin membuktikan, apakah tuhan akan membantu umat nya yang rajin beribadah atau tidak. Oleh karena itu kebanyakan waktu yang ada saya manfaatkan untuk beribadah. Padahal dikelas 3 ini adalah penentuan nilai UN dan tes SBMPTN.

Karena fokus beribadah saya berhenti semua latihan, saya juga mengikuti bimbel untuk menopang kemampuan belajar saya. namun tetap hasil yang saya dapatkan masih kurang. Terlebih cinta saya membuat kelompok belajar dengan teman laki-lakinya yang lain. Saya merasa sangat dihianati. Mungkin karena kebodohan saya ini jadi cinta saya ini lebih memilih belajar dengan orang yang lebih pintar dari saya. Setiap pulang sekolah mereka bertemu untuk membahas soal-soal sbmptn atau un. Hati saya benar sakit saat itu, sampai saya tidak bisa berkata-kata… ini semua karena kebodohan yang saya pelihara.

Setelah itu UN, dan SBMPTN. Nilai saya hancur. Benar benar hancur. Saya mengecewakan semua orang. Semua ibadah saya selama ini masih kurang untuk membuat saya diterima di perguruan tinggi. Hasil UN saya pun jelek, alhasil cita-cita saya dari kecil dulu untuk menjadi seorang tentara gagal. Tapi saya tidak bersedih hati, karena itulah kemampuan saya, dan saya bangga sudah jujur terhadap diri saya sendiri.

Cinta saya masuk tekkom ipb, saya masuk t.elektro gundar. Tekkom ipb, terlalu banyak laki-laki dibandingkan perempuan. Ini yang membuat saya cemburu. Saya merasa tidak nyaman bila dia di dekat laki-laki lain. Laki-laki yang lebih pintar dari saya, yang lebih tampan, lebih maco dari saya. saya merasa terusik dengan dia masuk jurusan itu.

Karena jarak yang cukup jauh antara kampus nya dengan rumah nya. Dia memutuskan untuk ngekos di dekat kampus nya. Semakin menambah hati saya resah. Seringkali dia meminta bantuan saya tetapi saya kurang cepat tanggap. Sempat sesekali dia jatuh dari motor, dan akhirnya teman laki-laki nya lah yang memboncengi dia sampai rumah dari kampus. Betapa sakitnya mengetahui hal itu, saya merasa tidak mampu menjaga dia. Begitu lemah nya saya.

Sampai suatu saat dia ingin beli sebuah kacamata, saya sudah survey ke segala tempat yang saya tau, tapi harga nya begitu mahal untuk saya. saya tidak mampu untuk membelikan nya sebuah kacamata. Saya merasa amat tidak mampu, tidak dapat berbuat apa-apa.

Sampai akhirnya terlalu banyak masalah yang kita hadapi. Kisah selama 2 tahun lebih pun kandas begitu saja. Semakin saya mengerti agama, saya berusaha meninggalkan dia untuk bentuk taat kepada Allah. Ya itulah kehidupan, yang kita sukai belum tentu yang terbaik untuk kita. Kenangan tinggal lah kenangan. Mungkin sebuah pembelajaran.

Begitulah kehidupan saya. kehidupan singkat selama 17 tahun ini yang penuh dengan rasa sakit hati dan pandangan sebelah mata dari banyak orang. Merasakan ejekan bukan lagi hal yang aneh. Saya sudah merasakan gagal nya cinta, pahitnya kebodohan, ketidak mampuan, kelemahan, dan berbagai macam rasa penyesalan lain nya. Tentu saya ingin menjadi orang yang lebih baik dari ini.
Akhirnya saya membuat konsep hidup saya, saya mulai mencoba menata jadwal saya kembali..Saya mengatur kehidupan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya tidak mau berada di tempat penghinaan yang sama. Saya ingin berubah. Saya sudah merasakan kegagalan, saya ingin merasakan kemenangan. Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan pengecut. Bukan orang bodoh. Bukan orang lemah.                   


Saya sudah pernah merasakan pahitnya itu semua, sehingga kelak jika saya sukses nanti. Saya berusaha semampu saya, semaksimal mungkin untuk tidak memandang sebelah mata seseorang. Saya ingin menjadi pribadi yang kuat, pintar, dan Rabbani. Karena dengan kekuatan saya dapat melindungi orang-orang yang lemah dan terzalimi, saya tidak ingin mengecewakan orang yang meminta bantuan saya. Dengan pintar saya tidak akan mudah tertipu, saya dapat bersaing dengan orang-orang lain, saya dapat berbagi ilmu dan mencari rizki untuk membantu orang-orang miskin. Dan dengan menjadi pribadi yang Rabbani saya akan selalu dekat dengan Allah, akan selalu taat padanya, dan insyaa Allah selalu dalam bimbingan nya.
Itulah asal kenapa saya ingin merubah awal langkah saya dengan sebuah visi yang cukup berat dalam hidup ini. 3 hal sekaligus yang ingin saya dapatkan yaitu kuat, pintar, dan Rabbani. Karena dalam praktik nya ketiga hal ini tidak dapat di hindarkan. Sebagai contoh nya saja, orang yang hanya memiliki kekuatan dia akan berakhir dengan menindas orang yang lemah. Orang yang hanya memiliki kepintaran, dia dapat memanfaatkan kepintaran nya dengan menipu orang lain. Orang yang memiliki pemahaman agama saja tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak memiliki daya untuk berjuang. Tetapi apabila ketiga hal ini disatukan. Seseorang yang kuat, cerdas, dan Rabbani.. Insya Allah akan menghasilkan seseorang pemimpin yang hebat. Yang kuat walau dalam desakan orang-orang jahat, yang tidak dapat dikelabui oleh orang-orang yang ingin menjatuhkan, dan berakhlak baik karena selalu terbimbing oleh Allah.

Itu adalah mimpi saya, dan saya akan selalu berusaha untuk menjadikan itu semua menjadi nyata. Dedikasi, keringat, dan air mata akan selalu menemani saya dalam langkah-langkah saya kedepan dalam mengejar visi atau tujuan hidup saya ini.

Kesimpulan : dalam hidup ini kita harus memiliki sebuah tujuan untuk dicapai. cerita diatas adalah bagaimana kisah saya menemukan tujuan hidup saya. Setiap pribadi adalah spesial, setiap pribadi adalah unik. Oleh karena itu pikirlah sejenak untuk merangkai masa depan. if you don't step forward, you will always in the same place. maka setelah menemukan tujuan hidup anda, kejarlah dengan sungguh-sungguh. If you don't go after you know what you want, you will never have it. so, Give it all, or expect nothing.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname