Jumat, 20 November 2015

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
sebelum membicarakan internalisasi belajar dan spesialisasi, berikut adalah kutipan dari sebuah artikel harian kompas, hari senin, tanggal 11 februari 1985. 

Seminar Tentang Remaja
Anomi di Kalangan Remaja Akibat Kekaburan Norma,
Jakarta Kompas.

Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis. Masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma dan hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Sehingga seringkali melakukan pelanggaran atau perilaku menyimpang. menurut Enoch Markum, anomi muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. Sedangkan Orientasi Mendua menurut Dr. Male adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap teman sebaya. Dengan demikian, mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa. Dan Enoch Markum menawarkan dua alternatif pemecahan masalah. yang pertama adalah mengaktifkan kembali fungsi keluarga dan kembali pada pendidika agama karena hanya agama lah yang dapat memberikan pegangan yang mantap. yang kedua adalah menegakkan hukum 

Peran Media Massa
Pada saat ini banyak pilihan informasi. Dalam hal ini muncul efek negatif dari banyaknya pilihan informasi. kebanyakan remaja melahap begitu saja arus informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. sebagai jalan keluar ahli komunikasi melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan, dan mengevaluasi informasi. 

Pemuda dan Identitas
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan terutama dari generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan pemudah diharapkan menjadi generasi penerus yang melanjutkan perjuangan yang sudah ada. Pemuda juga memiliki potensi-potensi yang harus digarap demi memajukan sumber daya manusia di Indonesia ini. 

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganan nya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaan nya dapat terarah, menyeluruh, dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.     Landasan Idiil : Pancasila
2.     Landasan konsitusional : Undang-undang dasar 1945
3.     Landasan strategis : Garis-garis besar haluan Negara
4.     Landasan Historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945
5.     landasan Normatif : Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Permasalahan Generasi Muda
1.     Menurunnya jiwa Idealisme, Patriotisme, dan nasionalisme
2.     Ketidak pastian generasi muda terhadap masa depan nya
3.     Belum seimbang nya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4.     Kurangnya lapangan kerja atau kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran
5.     Masih banyak nya perkawinan dibawah umur umumnya didaerah pedesaan
6.     Pergaulan bebas yang membahayakan generasi muda
Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi yang terdapat pada generasi muda dan perlu dikembangkan adalah:
1.      Idealisme dan Daya Kritis. 
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada. Maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Sikap Idealisme dan Daya Kritis perlu untuk dikembangkan dengan landasan rasa tanggung jawab.
2.     Dinamika dan Kreatifitas. 
Generasi muda memiliki kemampuan dan kesediaan untuk melakukan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada  ataupun mengemukakan gagasan atau alternatif yang baru.
3.     Keberanian Mengambil Risiko
Dalam melakukan perubahan tentu mengandung resiko dapat meleset. Namun mengambil resiko itu perlu jika kemajuan ingin diperoleh. 
4.     Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak mematahkan semangat generasi muda. Optimisme dan kegairahan generasi muda akan mendorong untuk mencoba maju lagi.
5.     Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakan nya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin ilmu agar dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6.     Terdidik
Generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi sebelumnya.
7.     Keanekaragaman Dalam Persatuan dan Kesatuan
8.     Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan membela bangsa perlu dikembangkan generasi muda untuk mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan untuk membela negara.
9.     Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan oleh generasi muda.
10. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuain diri, sebagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, pemuda akan terwarnai cara berpikir dan cara bertingkah di tengah-tengah masyarakat. Tujuan pokok sosialisasi adalah :
1.     Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.     Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuan nya.
3.     Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.     Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya. pengalaman demi pengalaman akan diperoleh dari lingkungan sekitarnya. 

Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Negara-negara berkembang selalu kekurangan sumber daya manusia yang terampil untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan dikarenakan di negara berkembang pemuda masih banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melalui pendidikan dan perguruan tinggi. Maka pembicaraan tentang generasi muda, khususnya yang berkesempatan mengenyam perguruan tinggi menjadi penting karena berbagai alasan:
  1. Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, yang memiliki pengetahuan luas tentang masyarakatnya. Karena mahasiswa termasuk yang terkemuka dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
  2. Sebagai suatu kelompok yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi pemuda lain nya.
  3. Mahasiswa dari berbagai macam etnis dan suku bangsa berkumpul didalam perguruan tinggi sehingga terjadi nya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaan nya sehingga mampu melihat indonesia secara keseluruhan
  4. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan. Dalam struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat mahasiswa akan menjadi elite di dari rata-rata generasi muda lain nya. Karena mahasiswa pada umumnya memiliki pandangan luas dan jauh kedepan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dari mayoritas generasi muda lain nya.
























Kamis, 19 November 2015

Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1.     Pendirian Nativistik.
Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan itu ditentukan semata-mata oleh faktor- faktor yang dibawa sejak lahir. Misalnya seorang ayah yang memiliki kemampuan di bidang seni. maka kemungkinan besar anaknya juga akan menjadi pelukis karena adanya fasilitas-fasilitas tertentu dari sang ayah yang dapat menyebabkan sang anak juga menjadi pelukis
2.     Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini bertolak belakang dengan pendirian natavistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan. Sedangkan dasar tidak diperhitungkan sama sekali. Dengan demikian menurut pendirian ini kita dapat menghasilkan manusia-manusia dengan kemampuan optimal dengan menicptakan lingkungan dengan daya saing yang tinggi.
3.     Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Menurut para ahli, pendirian ini ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Ada juga yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

Tahap pertumbuhan berdasar psikologi

  1. Masa Vital, yaitu dari 0,0 bulan sampai sekitar 2 tahun. pada masa ini individu berkembang menggunakan fungsi-funsi biologis seperti mulut dan tangan melalui sentuhan seperti makan dan minum. Hal ini dikarenakan individu belum dapat mengerti tentang lingkungan dan kondisi sekitar.
  2. Masa Estetik, dari umur sekitar 2 - 7 tahun. apabila pada masa vital individu belum dapat membedakan bahwa dirinya adalah bagian dari subyek, individu masih merasa menjadi satu dengan dunianya. Pada masa ini individu baru menyadari bahwa diri nya juga termasuk kedalam subyek yang memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keinginan.  maka tidak heran pada masa ini individu sering melakukan kenakalan.
  3. Masa Intelektual dari umur sekitar 7 - 14 tahun. setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya berlangsung dengan lebih efektif. sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya. Pada masa ini individu menerima otoritas orang tua dan guru sebagai suatu hal yang wajar sehingga pada masa itu individu mengharapkan sikap obyektif dan tidak pilih kasih terhadap mereka.
  4. Masa Remaja sekitar umur 14 - 21 tahun. pada masa ini individu belajar untuk menjadi bagian dari masyarakat, menemui jati diri dan menentukan arah tujuan hidup nya. 

Fungsi-fungsi keluarga

Keluarga adalah unit atau satuan terkecil dalam masyarakat. Dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Didalam keluargalah individu nantinya akan berkembang melalui apa yang dilihatnya, pengalaman dalam menghadapi masalah yang ada, dan pendidikan yang disiapkan demi menambah ketrampilan untuk masa depan nya nanti. sehingga keluarga menjadi tolak ukur untuk mengidentifikasi individu nanti kelak akan menjadi individu yang sukses atau gagal. Berikut adalah fungsi yang harus dilaksanakan oleh keluarga:
  1. Fungsi Biologis. artinya keluarga diharapkan menjadi sarana pembelajaran tentang seks, kehidupan setelah menikah, cara mengatur keluarga, dan pendidikan bagi anak-anak nya nanti.
  2. Fungsi Pemeliharaan. artinya keluarga berusaha untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan seperti bahaya, ancaman, dan penyakit. 
  3. Fungsi Ekonomi. artinya keluarga berusaha untuk daoat memenuhi kebutuhan pokok setiap anggotanya. Kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan. 
  4. Fungsi Keagamaan. artinya keluarga diwajibkan untuk menjalani, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut.
  5. Fungsi Sosial. artinya keluarga menjadi sarana pembelajaran tentang norma-norma dan aturan-aturan yang ada dimasyarakat 
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan fungsi-fungsi keluarga adalah pembentukan kepribadian, pewarisan kebudayaan, lembaga perkumpulan perekonomian, dan sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.

Pengertian dan hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Pengertian Individu adalah kesatuan yang terbatas yaitu manusia perorangan. Pengertian keluarga menurut Ki Hajar Dewantara adalah kumpulan beberapa orang yang terikat oleh satu keturunan sehingga berkehendak bersama-sama dan saling menghormati satu sama lain. Sedangkan pengertian Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungan nya. 

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa  individu adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas dengan alam disekitarnya. Sehingga sejumlah individu berkumpul dalam ikatan keluarga yang lama kelamaan terbentuklah suatu kelompok yang besar. itulah yang disebut masyarakat.

Pengertian dan Fungsi Desa

Menurut Sutardjo Kartohadikusumo desa adalah suatu kesatuan hukum yang  dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Fungsi desa adalah sebagai daerah dukung yang menghasilkan bahan atau barang hasil kerajinan khusus yang ada didesa tersebut. 

Pengertian Urbanisasi dan Urbanisme

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Namun proses urbanisasi ini memiliki efek negatif bagi negara agraris khusunya indonesia karena desa yang fungsinya sebagai daerah dukung untuk memproduksi bahan atau kerajinan didesa akhirnya ditinggalkan karena penduduk desa pergi ke kota. sementara Urbanisme adalah pembangunan lingkungan yang terfokus pada daerah perkotaan. 
















Kamis, 15 Oktober 2015

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tugas 3.2 - Ilmu Sosial Dasar


Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah. Apabila pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pertambahan fasilitas akan menimbulkan masalah-masalah seperti meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dll. Pertumbuhan penduduk dalam suatu daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :

  1. Kematian (Mortalitas). Dibagi menjadi 2 tingkatan :

    Pertama adalah tingkat kematian kasar ( Crude Death Rate/CDR). CDR adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut yang dinyatakan tiap 1000 orang.

    D = Jumlah kematian
    Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun
    K = Konstanta = 1000

    CDR =   D   x K
           Pm

    Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan

    Pm = ½ (P1+P2)

    Pm = P1+(P2-P1)
                       2

    Pm = P2-(P2-P1)
                      2

    Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun
    P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
    P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun


    Kedua adalah tingkat kematian khusus ( Age Spesific Death Rate). Karena tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Dengan perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur (Spesific Death Rate) yaitu menyatakan kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama

    ASDRi =   Di   x K
             Pmi

    Di = kematian utk kelompok umur i
    Pmi = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i

  2. Kelahiran Hidup (Fertilitas)

    Yang menyebabkan fertilitas :

    • Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir matiWanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
    • Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun
    • Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja

      Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan. Pertama yaitu Fecundity (kesuburan) adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak. Yang kedua adalah Fertility (Fertilitas) adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita.

      Tingkat Kelahiran Kasar (CBR/Crude Birth Rate) 
      Adalah jml kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut.


      CBR =              jumlah lahir hidup           x 1000
      Jml penduduk pd pertengah thn



            B= Jumlah kelahiran hidup pd suatu dunia pd suatu thn tertentu
            Pm= jumlah penduduk pd pertengah tahun
            K= Konstanta = 1000


            Angka kelahiran umum (
    GFR/General Fertility Rate) 
    Adalah angka yg                       menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif, Dapat dirumuskan :

      GFR =   B   x  
          Fm

          B= jumlah kelahiran hidup pd thn tertentu
          Fm= jumlah penduduk wanita pd pertengah thn
          K= Konstanta =1000

          Tingkat kelahiran khusus (ASFR/Age Specific Fertility Rate)

           Dapat dirumuskan :
     ASFRi=    Bi    x K
            Fmi

          Bi= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i
          Fmi= Jml penduduk wanita pertengah thn dlm kel i
          K= Konstanta= 1000
  3. Migrasi
    Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu di tempat yang baru misalnya minimal 6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut melakukan mobilitas sirkuler.


    Langkah – langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan ( areal ) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor – faktor sebagai berikut :


    - persediaan sumber alam

    - lingkungan sosial budaya
    - potensi ekonomi
    - alat masa depan

    Dengan mengetahui faktor – faktor di atas setidak – tidaknya terhindar dari rintangan akibat negatif. Di samping itu mereka juga memikirkan berbagai rintangan yang mungkin dihadapi selama proses migrasi.


    - Akibat Migrasi
    a. Urbanisasi ( migrasi dari desa ke kota ) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk penduduk secara keseluruhan.
    b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan berkreasi tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar jawa.
    c. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk ( immigrasi ) hanya ada 0,16 % dan migrasi ke luar ( emigrasi ) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia.



    Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
    - Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
    - Rasio ketergantungan.
    - Jumlah wanita dalam usia subur.
    - Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
    - Berdasarkan tempat tinggal.
    - Bentuk piramida.

    Untuk mengetahui pertumbuhan suatu daerah cepat atau lambat dapat juga dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak – anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.


    Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda – beda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda – beda pula.
    Ada tiga Jenis struktur penduduk :
    1. Piramida penduduk muda, ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
    2. Piramida Stationer, ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap ( statis ) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
    3. Piramida penduduk tua, ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.

    Rasio Ketergantungan ( Dependency of ratio ) ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen ( % ).

    Tadi adalah sedikit penjelasan tentang pertumbuhan penduduk. Untuk kebudayaan akan dijelaskan melalui beberapa paragraf dibawah ini:
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan           
         Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesi, mulai dari zaman batu                     sampai logam. Berdasarkan pendapat – pendapat para ahli prehistoris,                                 bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
  • zaman batu tua (paleolitikum) Alat yg digunakan masih kasar. misalnya kapak              genggam
  • Zaman batu muda (neolitikum) telah memiliki kepandaian mengolah logam dari            besi.
  • Zaman batu muda ( Neolithikum ) benar – benar membawa revolusi dalam                  kehidupan manusia.  Pada zaman ini, mereka mulai hidup menetap, membuat              rumah, membuat kelompok masyarakat desa, bertani dan beternak untuk                      memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat – alat keperluan              penunjang kehidupan pun terjadi. Suatu hal yang patut dicatat tentang permulaan        zaman logam ini, ialah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman            Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut            pada dasarnya penting sekali untuk perkembangan sejarah Indonesia selanjutnya.
   2 Kebudayaan Hindu dan Budha
        Kebudayaan Hindu berasal dari india sekitar abad 3 sampai 4 di pulau jawa.                          Kebudayaan Budha masuk sekitar abad ke-5, Ajaran budha dapat diatakan                            berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta.
         
         3. Kebudayaan Islam            
             kebudayaan Islam pada abad ke 15-16 agama islam dikembangkan di Indonesia                  oleh wali songo. 
Dalam prosesnya dikembangkan juga oleh para Gujarat, arab 
             dan pakistan

B.  Kebudaaan Barat atau Asing.

      Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor,yakni antara lain:
1.
 Faktor Ekonomi      : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2.
 Faktor Budaya                    : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.
 Faktor Biologis        : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4.
 Faktor Psikologis     : Penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Masuknya kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebudayaan tersebut yaitu Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh, dan Kebudayaan India. Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh terdapat di daerah Vietnam bagian Utara dan Selatan.
Indonesia, untuk jaman sekarang, sudah mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Jadi, dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain :
1. Terjadi perubahan kebudayaan
2. Pembauran kebudayaan
3. 
Modernisasi
4. 
Keguncangan budaya
5. 
Penetrasi budaya
6. 
Memperkaya keberagaman budaya
7. 
Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa            
Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, bagi dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama, dengan sudah menemukan budaya baru.












Ilmu Sosial Dasar Sebagai Salah Satu Mata Kuliah Dasar Umum

Bismillaahirrahmaanirrahiim 

Tugas 3.1 - Ilmu Sosial Dasar

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang memiliki kemampuan dalam hal akademik, profesi, dan pribadi. Sehingga para sarjana diharapkan menjadi sarjana yang surjana ( sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat. 

Pencapaian kemampuan dalam hal akademik dan profesi telah diusahakan melalui mata kuliah keahlian (MKK) yang bertujuan untuk memberikan keahlian dalam bidang nya dan kemampuan menerapkan keahlian itu dimasyarakat. MKK yaitu mata kuliah dalam ilmu pengetahuan masing-masing yang diberikan perguruan tinggi disamping kegiatan-kegiatan kokurikuler yang menunjang kegiatan kurikuler.

Sementara pencapaian kemampuan pribadi dapat dicapai melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang terdiri atas mata-mata kuliah :
  • Pancasila
  • Agama
  • Kewiraan
  • Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
  • Ilmu Alamiah Dasar (AD)
  • Ilmu Sosial Dasar (ISD)
  • Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Dengan mata kuliah tersebut, para sarjana diharapkan menjadi warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berjiwa pancasila, dan cinta tanah air. Namun secara spesifik pusat perhatian dari Ilmu Sosial Dasar adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. 

Berdasarkan sumber filsafat, ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga :
  • Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah). seperti : fisika, kimia, astronomi, biologi, dll
  • Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial). seperti : sosiologi, ekonomi, sejarah, psikologi, dll
  • Humanities (Ilmu-ilmu budaya). seperti : Bahasa, Agama, Kesastraan, Kesenian, dll
Ilmu Sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial. Ilmu Sosisal dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiah nya sendiri-sendiri. Ilmu Sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena tidak memiliki obyek dan metode ilmiah khusus yang tidak di kembangkan oleh disiplin ilmu lain.

Tujuan dari Ilmu Sosial Dasar adalah menciptakan mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat,  peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.

Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaan antara keduanya adalah :
  • kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran
  • keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri ilmu sendiri
  • keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial
Perbedaan antara keduanya adalah :
  • ilmu sosial dasar diberikan diperguruan tinggi, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan disekolah dasar dan sekolah lanjutan
  • ilmu sosial dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran
  • ilmu sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual
Pokok bahasan Ilmu Sosial Dasar :
  1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
  2. Masalah individu, keluarga, dan masyarakat
  3. Masalah pemuda dan sosialisasi
  4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara
  5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
  6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
  7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi
  8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

Rabu, 14 Oktober 2015

Perbedaan Manajer dengan Pemimpin

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM


TUGAS 2.0 - Ilmu Sosial Dasar 

Manajer adalah pejabat yang bertanggungg jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain. Sementara itu, Leader adalah orang yang menginspirasi dan memotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam bertugas.

Manajer dan pemimpin saling berkaitan satu sama lain. Keduanya saling memerlukan dan melengkapi, dan harus dijaga keseimbangan antara kedua hal tersebut. Jika keseimbangan bergeser, misalnya seorang pemimpin yang sangat jago dalam memotivasi timnya dimana ini adalah fungsi dari kepemimpinan, namun kurang terampil dalam pengawasan yang merupakan salah satu fungsi manajerial, maka yang terjadi adalah aktivitas tim menjadi tak terkendali dan pemimpin tidak tahu sejauh mana tujuan tercapai. Begitu juga, jika seorang manajer sangat fokus kepada pengawasan saja, tanpa mempertimbangkan motivasi anak buahnya, yang akan terjadi anggota tim menjadi stres. Merasa terus diawasi dan tidak dipercaya, dan mereka hanya akan sekadar saja melaksanakan tugas, yang penting sudah dilaksanakan dan diawasi oleh manajer.

Berikut adalah perbedaan antara Manajer dengan pemimpin. 


PEMIMPIN 
  • Berinovasi 
  • Tidak dapat di cetak 
  • Mengembangkan 
  • Memfokuskan pada orang-orang (bawahan) 
  • Menumbuhkan kepercayaan 
  • Memiliki perspektif jangka panjang 
  • Berorientasi pada peluang-peluang masa depan 
  • Menciptakan 
  • Adalah dirinya sendiri 
  • Melakukan hal yang benar 

MANAJER
  •  Mengelola 
  • Dapat di cetak 
  • Memelihara 
  • Memfokuskan pada sistem dan struktur 
  • Mengandalkan kontrol 
  • Berorientasi jangka pendek 
  • Berorientasi pada hasil 
  • Meniru 
  • Seperti tentara yang siap selalu diperintah 
  • Melakukan dengan benar 
Pemimpin melakukan inovasi, sedangkan manajer mengelola.
Ini berarti bahwa seorang leader atau pemimpin adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju. Orang ini harus terus-menerus mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian. Manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi yang mungkin ada

Pemimpin menginspirasi sementara manajer bergantung pada kontrol. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan untuk seluruh kelompok. Kepemimpinan adalah bukan apa yang Anda lakukan-tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari Anda. Jika tidak ada yang muncul di barisan Anda, maka Anda bukanlah seorang pemimpin. Sedangkan manajer tugas mereka adalah untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, Anda harus tahu orang-orang yang bekerja dengan dan memahami kepentingan mereka serta passionnya.

Pemimpin tidak dapat dicetak, manajer bisa dicetak Pada dasarnya seorang untuk melahirkan seorang dengan kepribadian pemimpin butuh waktu seumur hidup. Karena melalui pengalaman dan situasi yang dialamilah seseorang bisa menjadi seorang pemimpin.Sedangkan untuk menciptakan seorang menjadi manajer dapat dilakukan melalui proses training, pembelajaran secara formal dalam unit pendidikan.

Pemimpin melakukan hal yang benar, manajer melakukan dengan benar Seorang pemimpin memanglah menjadi panutan untuk seluruh anggota dalam suatu sistem yang dipimpin nya. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut untuk melakukan sesuatu dengan benar, memilih dengan bijak, menetapkan peraturan-peraturan dengan baik, dan memberi keputusan dengan sebaik-baiknya, untuk dapat ditiru oleh setiap anggota yang dipimpin nya. Sedangkan manajer bertugas untuk melakukan hal yang sudah ditetapkan oleh seorang pemimpin dengan baik sekaligus menjaga setiap anggota agar melakukan tugas nya dengan benar.

Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.



Selasa, 06 Oktober 2015


Bismillah. Post Blog pertama, semoga bisa bermanfaat dengan blog ini. Aamiin

Comments system

Disqus Shortname