Rabu, 18 Januari 2017

Tambang Emas Menggunakan Sianida Akhirnya Di Tutup

Masyarakat adat wilayah Petuanan Kayeli, yang diwakili oleh Raja Wael Mansyur siang ini mengunjungi kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam kunjungan ini, mereka meminta pemerintah untuk mengoperasikan kembali tambang emas di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku. Namun, pengoperasian ini dilakukan dalam wujud Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan tidak diberikan langsung kepada investor.

Namun, saat ini pemerintah mengkhawatirkan ancaman potensi kerusakan alam apabila tambang emas tetap dioperasikan. Pasalnya, ancaman inilah yang menjadi salah satu alasan Presiden Joko Widodo untuk menginstruksikan penutupan tambang emas ini pada November lalu.

"Kita harus menata itu sebaik-baiknya. Di sana itu terjadi konflik dan pencemaran lingkungan. Jadi di sana pencemaran lingkungan itu tinggi juga," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Gatot saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Menanggapi hal ini, perwakilan masyarakat Maluku pun menegaskan bahwa sudah melakukan upaya agar pencemaran lingkungan dapat diatasi. Kesalahan menggunakan sianida dan mercuri yang pernah dilakukan oleh PT BPS pada tahun lalu pun dipastikan tidak terulang kembali.

"Koperasi sudah mengantisipasi untuk pencemaran lingkungan. Isu sensitif saat ini adalah menggunakan mercuri dan sianida. Kalau untuk dipertimbangkan itu maka antisipasi itu kami sudah lakukan semua," kata Pengurus Konsosium dan Koperasi Mansyur Lakata saat ditemui pada kesempatan yang sama.

Selain itu, saat ini masyarakat pun telah mulai diberikan pengertian terkait isu pencemaran lingkungan. Dengan begitu, maka permohonan agar tambang emas ini menjadi WPR pun diharapkan dapat segera disetujui oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM.

"Semua persyaratan sudah dilakukan semua. Lalu juga waktu pengurusan kita tidak panjang hampir dua tahun lebih, tapi persyaratan kita penuhi," tutupnya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname